gulat

Gulat

Diposting pada

Pembahasan tentanng √ Pengertian √ Sejarah √ Kelas √ Ukuran Lapangan √ Teknik Dasar Gulat.

Gulat termasuk salah satu cabang olahraga beladiri yang sudah memiliki banyak diminati oleh masyarakat luas. Sudah banyak pula pertandingan gulat dari berbagai level regional maupun iternasional seperti  Kejurnas, Pekan Olahraga, Sea Games, Asian Games dan Olimpiade.

Olahraga Gulat adalah beladiri yang dipertandingkan antara dua orang saling berhadapan identik menggunakan kaki dan tangan untuk menjatuhkan saling menjatuhkan lawan atau menguncinya. Gulat dipertandingkan di atas matras dengan dibatasi oleh garis circle.

Gulat menjadi salah satu cabang olahraga beladiri yang sudah banyak dipertandingkan di event internasional seperti sea games, asian games dan olimpiade.

Sejarah Gulat Dunia

khasanah.republika.co.id

Di Perancis sejak 10 thun silam terdapat sebuah gua dindingnyaya tergambar dan mitologi bangsa untuk menunjukkan aktivitas dan teknik-teknik para pegulat itu sendiri.

Dalam tradisi dunia barat pertandingan gulat sudah ditemukan dalam peradaban bangsa Babilonia dengan kemenangan seorang ksatria yang mengalahkan kejahatan dengan mempraktekan teknik gulat untuk mengalahkannya.

BACA JUGA ⇒ Teknik Dasar Voli PantaiOlahraga Beladiri Jujitsu 

Sejarah gulat Indonesia

Pada masa Perang Dunia II di Indonesia telah mengenal gulat internasinal. Gulat ini diangkut oleh tentara Belanda. Masyarakat Indoensia ketika tersebut mengenal gulat sebagai tontonan di pasar malam atau pada pesta-pesta di kota besar sebagai acara hiburan.

Pada Tahun 1941 – 1945 sewaktu Indonesia diduduki tentara Jepang, seni bela diri Jepang laksana Judo, Sumo dan Kempo masuk pula ke Indonesia, sampai-sampai gulat secara berangsur-angsur menjadi hilang.

Tahun 1959 di Bandung pernah diselenggarakan pertandingan gulat bayaran antara Batling Ong melawan Muh. Kunyu dari Pakistan.

Dari Pakistan pertandingan tersebut mendapat perhatian yang lumayan besar dari pencadu olahraga gulat di Indonesia, terutama masyarakat di kota Bandung. Pertandingan itu diadakan oleh PERTIGU (Persatuan Tinju dan Gulat), sebuah wadah olahraga amatir dan profesional tinju dan gulat di Indonesia.

Pada tanggal 7 Pebruari 1960 didirikanlah suatu organisasi gulat amatir Indonesia dengan nama Persatuan Gulat Seluruh Indonesia yang disingkat PGSI.

Pada tahun 1961 di Yokohama terdapat kejuaraan dunia , PGSI mengadakan seleksi nasional untuk membuat tim nasional gulat untuk kejuaraan dunia.

Terdapat empat pegulat terpilih ,yaitu achman Firdaus (kelas 68 kg gaya bebas) Yoseph Taliwongso (kelas 68 kg gaya Yunani-Romawi) Sudrajat (kelas 62 kg gaya bebas) ketiganya dari Bandung, seorang dari Yogyakarta yaitu Elias Margio (kelas 62 kg gaya Yunani).
Sementara itu Kapten Obos Purwono sebagai kesebelasan manajer serta Batling Ong sebagai pelatih.

Pada tahun 1961 Dalam PON V  di Bandung olahraga ini termasuk di antara cabang olahraga yang dipertandingkan dengan memungut tempat di Bioskop Varia (sekarang Nusantara).

Pada tahun 1962 Asian Games IV dilangsungkan di Jakarta. Indonesia menurunkan semua pegulatnya secara full team, mulai dari ruang belajar 52 kg hingga dengan 87 kg.

Prestasi semua pegulat anda belum begitu menggembirakan, Indonesia melulu meraih 2 medali perunggu melewati gulat Mujari (kelas 52 kg) dan Rachman Firdaus (kelas 63 kg) yang dua-duanya bertanding dalam gaya Yunani-Romawi.

Pada tahun 1963 di Jakarta terdapat Ganefo I (Games of The New Emerging Forces) Indonesia pun mengikutsertakan pegulatnya.
Yoseph Taliwongoso yang bertanding di ruang belajar 70 kg, gaya Yunani-Romawi sukses meraih medali perak, sementara Suharto ruang belajar 97 kg, meraih perunggu.

Kelas Gulat

kelas-kelas gulat gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi sebagai berikut :

  • Kelas 48 kg
  • Kelas 52 kg
  • Kelas 57 kg
  • Kelas 62 kg
  • Kelas 68 kg
  • Kelas 74 kg
  • Kelas 82 kg
  • Kelas 90 kg
  • Kelas 100 kg
  • Kelas 100 kg, + (over + 100 kg).

Ukuran Arena Gulat

ukuran arena gulat
wawasankoe.blogspot.com

Panjang: 12 m
Lebar: 12 m
Tebal: 5 – 7 cm
Bagian dalam matras yang terletak dalam lingkaran merah disebut daerah pergulatan yang ukurannya 1 m.
Lingkaran yang kedua atau yang berwarna kuning berukuran 5 m.
Lingkaran yang ketiga atau yang berwarna merah berukuran 2 m.
Sedangkan batas daerah pelindung luar berwarna biru berukuran 4 m.
Dan sudut merah dan biru berukuran 1 m.

4 Teknik Dasar Gulat

1. Leverage

Secara harfiah leverage berarti mengambil keuntungan. Jadi, pegulat yang lebih tinggi dari lawannya akan lebih mudah memenangkan pertarungan dengan memanfaatkan jangkauannya yang panjang untuk meraih pergelangan kaki lawan.

Dengan teknik ini, pegulat akan mampu mengangkat satu kakinya dari matras dan kemudian menyapu kaki lain lawan agar lawan terjatuh.

Teknik leverage ini terdiri dari beberapa sub-teknik lainnya, yakni:

Hip Throws

olahragapedia.com

Teknik ini dilakukan dengan cara membanting bagian pinggang lawan. Setelah memastikan posisi tubuh bagian atas lawan, langkah kaki bisa diposisikan di antara tubuhnya untuk mengambil keuntungan.

Dengan bagian pinggang diposisikan di bawah pinggang lawan, kita bisa mengambil gerakan dengan cara mengangkat sedikit tubuh lawan. Setelah itu kita bisa membanting lawan ke arah belakang.

Cradles

cradles gulat
olahragapedia.com

Teknik ini berfokus pada keuntungan seorang pegulat dalam meletakkan lawan di punggungnya. Pegulat dengan tubuh yang lebih tinggi dan lengan yang lebih panjang bisa melakukan kuncian pada kepala lawan dengan satu lengan.

Sementara lengan lainnya bisa diposisikan di bawah salah satu atau kedua kaki. Tangan kemudian bisa dikunci rapat dengan menariknya lebih dulu lalu mengarahkan kepala lawan serta lutut di saat bersamaan.

Sprawl

sprawl
jatikom.com

Teknik ini dilakukan dengan cara menarik kedua kaki kita dan menjatuhkan diri ke matras lalu menerkam lawan dengan berada di atasnya saat ia mencoba menyerang.

Dengan ukuran tubuh yang lebih tinggi dari lawan, kita bisa meraih bagian bawah tubuh lawan dan mengunci lengannya. Setelah itu, lanjutkan dengan cara membalikkannya hingga bagian pinggang lawan terkunci sehingga dia tidak bisa bergerak.

2. Clinch Fighting

clinch fighting gulat
olahragapedia.com

Secara etimologi, clinch fighting berarti bertempur dengan memiting. Sangat umum digunakan dalam gulat meski tergolong sulit. Dengan teknik ini lawan tidak akan mampu menggunakan tendangan dan tinjuan sebagai senjata karena tubuhnya sudah tak mampu bergerak dengan leluasa lagi.

Teknik ini juga biasa digunakan sebagai peralihan dari model stand-up fighting ke ground fighting. Akan lebih menguntungkan bila kita memiliki berat dan tinggi yang lebih dari lawan.

 

3. Joint Lock

joint lock gulat
olahragapedia.com

Dalam teknik ini seorang pegulat hanya perlu mengisolasi sendi lawan agar lawan tidak bisa bergerak. Teknik ini akan memberikan rasa sakit pada bagian sendi dan mampu memicu cedera pada lawan.

Risiko yang terjadi antara lain adalah kerusakan otot, ligamen dan tendon. Lawan bahkan berpotensi mengalami patah tulang karena gerakan ini.

4. Grappling Hold

olahragapedia.com

Teknik ini sangat tepat digunakan untuk mengendalikan gerakan dan posisi lawan. Gerakan grappling berfokus pada clinching, submission dan juga pinning. Pada masa sekarang gulat sudah bercampur pada beladiri campuran martial art (MMA)


Terimakasih telah membaca artikel Pengertian Gulat ini semoga bermanfaat. Selengkapnya mataeri tentang olahraga beladiri lainnaya kunjungi beranda kami penjasology.web.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.