karate (1)

Karate

Diposting pada

Tentang ✅ Pengertian Karate ✅ Sejarah Karate ✅ Sejarah Karate Indonesia ✅ Kihon ✅ Kata ✅ Kumite ✅ Dachi kuda-kuda ✅ Pukulan Zuki ✅ Tendangan Geri

Karate termasuk olahraga beladiri yang sudah diminati oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Sudah banyak berdiri di berbagai kota besar di Indonesia perguruan karate yang mewadahi atlet yang disiapkan untuk mengikuti berbabgai macam kejuaraan karate diberbagai level.

Dari usia dini hingga dewasa karate menjadi kehlian beladiri untuk melindungi dari kejahatan yang mengancam setiap waktu.

Pengertian Karate

Menurut Saleh Moch, (1982:50)

Pengertian karate adalah “suatu teknik beladiri dengan tangan kosong yang praktis. Suatu metode latihan fisik dan mental yang resmi dan merupakan olahraga beladiri yang dapat dipertandingkan.

Menurut Muhajir, (2004:119).

Dalam bukunya, teori dan praktek pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan bahwa karate mengandung arti, bahwa orang yang memiliki beladiri karate dapat membela diri tanpa menggunakan senjata.

Beladiri karate berisikan teknik-teknik tangkisan, menghindari suatu serangan, dan melakukan serangan balasan terhadap lawan dengan pukulan, sabetan atau tendangan. Karate ada berbagai macam latihan teknik-teknik dasar yang menjadi faktor terpenting yaitu:
1). Kuda-kuda yang dilakukan di tempat
2). Kuda-kuda yang diperlukan untuk berpindah tempat atau bergerak
3). Teknik pukulan
4) Teknik tangkisan

Menurut Subadyo (1998:23)

Bahwa dalam strategi beladiri karate adalah tindakan menentang atau melawan penyerang secara frontal. Perlawanan berarti kesiapan untuk mengadu kekuatan fisik dengan penyerang.

Sejarah Karate

Seni bela diri karate pertama disebut dengan “Tote” yang artinya “Tangan China”. Melalui kota Okinawa Karate masuk Ke Negara Jepang yang pada waktu itu jiwa nasionalisme warganya sedang membara.

Sensei Ginchin Funakhosi melakukan perubahan kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) yang lebih mudah dimengerti oleh penduduk Jepang.

Pada tahun 1923 Okinawa belum masuk dalam bagian Jepang Gichin Funakhosi mengawali memperagakan Okinawa-Te di negara Jepang.

Kemudian tahun 1929 para tokoh seperti Kenwa Mabuni, Choyun Miyagi memperkenalkan karate di seluruh Jepang.

Dengan Kenwa Mabuni memberikan nama alirannya Shitoryu, Choyun Miyagi memberikan nama alirannya Gojuryu serta Gichin Funakoshi memberikan nama alirannya Shotokan.

Pada Tahun 1956 Masutatsu Oyama dengan resmi membentuk aliran karate yang lebih baru dengan nama Kyokushin.

Japan of Karatedo Federation (JKF) merupakan organiasai yang mewadahi karate di negara Jepang.
Internatinal Traditional Karate Federation (ITF) merupakan organisasi yang mewadahi karate tradisonal
Word Union of Karatedo Organizations (dulu) , Word of Karatedo Federaation (WKF) merupakan organisasi yang mewadahi karate di seluruh dunia.

BACA JUGA : ⌊ Asal Mula Olahraga PetanqueAsal Mula Olahraga Sepak Takraw

Sejarah Karate Indonesia

Pada tahun 1963 para mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang setelah menyelesaikan pendidikannya dan kembali ke Indonesia membawa Seni Bela diri Karate.

Mereka adalah Baud AD Adikusumo (seorang karateka yang mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA Shotokan), Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh, yang kemudian mendirikan dojo di kota Jakarta.

Pada tahun 1964 di kota Jakarta mereka memperkenalkan karate dengan aliran Shoto-kan dan kemudian 10 Maret 1964 mendirikan sebuah wadah organisasi dengan nama Persatuan Karate Indonesia yang disingkat PORKI.

Baud Ad adikusumo menjadi pelopor seni bela diri di Indonesia dengan mendirikan Indonesia Karate-Do Indonesia yang disingkat INKADO.

Sabeth Mukhsin dengan aliran Shotokan mendirikan Institut Karate-Do Indonesia yang disingkat INKAI dan Federasi Karate Tradisional Indonesia yang disingkat FKTI.

Antoni Lesiangi dengan aliran Shotokan mendirikan Lembaga Karate-Do Indonesia yang disingkat LEMKARI. Aliran Shotokan adalah yang paling populer di Indonesia.

Selain Shotokan, Indonesia juga memiliki perguruan-perguruan dari aliran lain yaitu Wado dibawah asuhan Wado-ryu Karate-Do Indonesia (WADOKAI) yang didirikan oleh C.A. Taman dan Kushin-ryu Matsuzaki Karate-Do Indonesia (KKI) yang didirikan oleh Matsuzaki Horyu.

Aliran Goju-ryu dikenalkan oleh Setyo Haryono , aliran Kyokushin dikenalkan oleh Nardi T. Nirwanto dan aliran Shito-ryu tumbuh dibawah GABDIKA Shitoryu oleh Dr. Markus Basuki dan SHINDOKA oleh Bert Lengkong.

Karate juga oleh orang-orang Jepang yang mengembangkan karate ke seluruh Indonesia mereka diantaranya Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).

Sejarah Organisasi Karate FORKI 

Pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).

Kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB, organisasi ini telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalami 3 kali perobahan masa periodisasi yaitu: periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977), periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 – 1980), dan periodisasi 4 tahun (Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).

Teknik Dasar Karate 

Terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai diantaranya :

1. Kihon

Salah satu teknik dasar dalam karate adalah Kihon. Kihon dalam arti harafiah adalah pondasi. Maksud dari kihon disini adalah setiap karatedo harus dapat menguasai kihon secara baik dan benar. Ketika sudah melakukan kihon secara sempurna, maka karatedo dapat mempelajari dan mengenali kata dan kumite.

Heian Godanheian godan

 

Heian Sandan

 

heian sandan

 

Heian Shondan

heian shodan

 

Heian Yodan

heian yodan

 

Secara umum, latihan kihon ini sendiri di awali dengan gerakan menendang dan gerakan memukul. Ketika menguasai gerakan ini maka karatedo akan menggunakan sabuk putih dan gerakan bantingan ada pada sabuk coklat. Ketika karatedo telah berada pada tahap sabuk hitam, maka karatedo tersebut telah menguasai seluruh gerakan yang ada di Kihon ini.

2. Kata

Teknik selanjutnya dari teknik kihon adalah teknik kata. Teknik dasar ini secara makna harafiah adalah bentuk atau pola yang ada dalam karate. Kata sebenarnya bukan hanya pelatihan secara fisik, atau banyak orang yang mengatakan seperti aerobik.

Namun teknik dasar Kata ini lebih dari itu semua. Dalam teknik dasar kata banyak pembelajaran tentang prinsip bertarung.

Ada juga falsafah hidup yang terkandung dalam gerakan Kata. Ada juga ritme Kata dan gerakan pernapasan yang tidak sama antara satu gerakan dari Kata dan gerakan lainnya.

Dalam teknik Kata ini terdapat istilah Bunkai. Bunkai adalah aplikasi dimana karatedo dapat gunakan dari gerakan Kata itu sendiri.

Tiap-tiap Kata mempunyai gerak dan nama yang berbeda-beda. Mialnya ada gerakan tekki yang mana pada aliran Shotokan gerakan tekki ini lebih dikenal dengan nama gerakan Naihanchi.

Gerakan ini ada di aliran Shito Ryu yang mempengaruhi Bunkai. Pada setiap aliran tidak sama gerakan yang satu dengan yang lainnya.

3. Kumitekumite

 

Makna harafiah dari teknik dasar kumite ini adalah pertemuan tangan. Teknik kumite ini biasanya dilakukan oleh para karatedo yang berada di tingkat lanjut.

Tingkat lanjut disini seperti sabuk biru, atau lebih. Tetapi pada saat ini ada dojo yang menawarkan pengajaran atau menawarkan pelatihan pada karatedo sabuk kuning atau pada tingkat pemula.

Kumite yang diajari oleh karatedo pertama adalah Go hon kumite. Kumite ini dipelajari oleh karatedo sebelum mempelajari kumite yang lain, seperti kumite bebas atau jiyu kumite.

Pada aliran Kykushin atau aliran kontak langsung, para karatedo harus membiasakan untuk dapat melakukan teknik Kyokushin ketika ada di sabuk biru.

Para karatedo atau praktisi kyokushin dapat melakukan pukulan atau tendangan ke lawan saat bertanding dengan tenaga yang maksimal.

Pada aliran Shotokan yang berasa di Jepang, teknik kumite hanya diperuntukkan bagi karatedo yang sudah memiliki atau berada pada tingkat sabuk hitam.

Pada hal ini, karatedo harus mampu mengontrol dan mengendalikan setiap pukulan yang diberikan kepada lawan bertanding agar lawan tersebut tidak mengalami cidera.

Pada aliran Wado-ryu yang menjadi aliran dengan kombinasi teknik jujitsu dan karate ini. Teknik kumite sendiri ada dua jenis.

Pertama adalah teknik Shiai, teknik ini pelatihannya hanya teknik-teknik yang boleh digunakan selama pertandingan. Teknik yang kedua adalah teknik Goshinjutsu Kumite. Teknik ini menggunakan seluruh teknik.

Maka dari itu teknik ini disebut teknik kumite untuk beladiri. Karena teknik jujutsu sendiri sepeti teknik kunsian, menyerang pada titik vital dan juga bantingan.

4. Dachi atau Kuda-kuda

Dachi adalah gerakan dasar dari karate yang semua karatedo harus dapat menguasai Dachi atau kuda-kuda ini dengan sempurna. Kuda-kuda adalah salah satu teknik mula yang memegang peran penting.

Pemula harus menguasai gerakan ini dengan benar dan sempurna. Kuda-kuda perlu dikuasai dengan sempurna karena kuda-kuda adalah tumpuan dari seluruh gerakan yang ada.

Berikut ini adalah teknik kuda-kuda yang ada dalam karate:

sikap dasar karate

Hachiji-dachi, kuda-kuda dasar yaitu kaki dibuka selebar bahu
Ko-kutsu-dachi atau kuda-kuda berat belakang
Zen-kutsu-dachi atau kuda-kuda berat depan
Sanshin-dachi atau kuda-kuda berat tengah
Heisoku-dachi yaitu kuda-kuda berat tengah dengan kaki dirapatkan
Hangetsu-dachi atau kuda-kuda berat tengah
Sochi-dachi atau kuda-kuda berat tengah
Neko-ashi-dachi atau kuda-kuda berat belakang

5. Zuki atau Pukulan

Teknik dasar dalam karate selanjutnya adalah zuki atau pukulan. Gerakan ini juga perlu dipelajari dengan baik oleh karatedo agar ketika pertandingan pukulan kepada lawan juga baik. Berikut ini adalah beberapa teknik pukulan dalam karate do yang perlu Anda perhatikan.

zuki pukulan karate

6. Tendangan atau Geri

Teknik tendangan ini merupakan salah satu teknik yang penting dalam karate. Teknik ini dapat Anda gunakan untuk menyerang lawan selain dari gerakan pukulan.

Berikut ini adalah beberapa teknik tendangan yang harus Anda perhatikan dan harus Anda kuasai dalam teknik dasar tendangan karate:

tendangan karate

usiro-geri atau tendangan belakang
yoko-geri-keange yaitu tendangan menggunakan kaki bagian samping
yoko-geri-kekome yaitu tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disodok
mawashi-geri yaitu tendangan menggunakan kaki bagian atas
mae-geri atau tendangan yang mengarah ke perut maupun kepala dengan arah ke depan

7. Teknik Tangkisan Uke

Teknik selanjutnya selain teknik tendangan adalah teknik tangkisan. Teknik tangkisan merupakan salah satu teknik yang juga penting. Teknik ini dapat Anda gunakan ketika berhadapan dengan lawan di pertangan.

Untuk melakukan teknik tangkisan ini maka badan diposisikan menyamping atau segaris dengan kuda-kuda. Tujuan posisi badan ini agar ketika lawan melancarkan tendangan pada Anda maka serangan itu tidak mengenai badan kita.

Berikut ini adalah beberapat teknik tangkisan yang perlu Anda perhatikan:

tangkisan karate

morote-uke yaitu tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki
juji-uke yaitu tangkisan menggunakan kedua tangan yang disilang
shuto-uke yaitu tangkisan menggunakan tangan pedang
uchi-ude-uke yaitu tangkisan tengah berasal dari bawah ketiak
agi-uke yaitu tangkisan atas
gedan braai yaitu tangkisan bawah

Sumber :

http://karatedefenseshotocontact.blogspot.com

http://karateisfun.blogspot.com


Terimakasih dan semoga bermanfaat bagi anda yang telah membaca artikel tentang karate ini. Selengkapnya tentang sejarah, teknik dan ukuran lapangan lainnya kunjungi beranda kami di penjasology.web.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.