lompat tinggi (1)

Lompat Tinggi

Diposting pada

Kali ini kita akan membahas tentang pengertian Lompat Tinggi. Sebelumnya perlu kalian ketahui bahwa lompat tinggi merupakan bagian dari nomor atletik yang dipertandingkan dalam event olimpiade,asian games,sea games , PON serta event lainnya.

Lompat tinggi merupakan olahraga yang tidak kalah bergengsi dari bulu tangkis. Olahraga individual ini merupakan perpaduan dari lari serta lompat tanpa memakai bantuan dan hanya mengandalkan stamina serta kekuatan otot yang prima. Olahraga yang juga dikenal dengan nama High Jump ini terkenal di seluruh belahan dunia dan dipertandingkan di banyak ajang bergengsi.

Lompat tinggi di setiap negara sudah memilki atlet andalan merka masing-masing guna mendulang emas/juara dalam setiap event terutama negara Tiongkok,Amerika,Inggris dan Perancis.

Pengertian Lompat Tinggi

Menurut Muhajir (2006:131) :
Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan mengangkat kaki kedepan atas dalam upaya membawa titik berat badan setinggi dan secepat mungkin jatuh (mendarat). Lompat tinggi dilakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai ketinggian tertentu”.

Menurut lompat tinggi Feri Kurniawan (2012:41) :
“Lompat tinggi adalah suatu jenis keterampilan untuk melewati mistar yang berada di antara kedua tiang”.

Menurut Yoyo Bahagia, Ucup Yusuf & Adang Suherman (2000:15):
“Tujuan dari lompat tinggi yaitu, memindahkan jarak vertikal titik berat badan setinggi mungkin”.

Menurut Giri Wiarto (2013:36):
“Lompat tinggi adalah suatu bentuk melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki depan ke atas sebagai upaya membawa titik berat dengan setinggi mungkin dan secepat mungkin jatuh (mendarat) dengan jalan melakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai suatu ketinggian tertentu”.

Munasifah (2008:25) berpendapat bahwa:

“Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki ke depan ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin dan secepat mungkin jatuh (mendarat) dengan cara melakukan tolakan pada salah satu kaki mencapai ketinggi tertentu”.

Lompat tinggi bertujuan untuk melewati mistar yang setinggi-tingginya. Untuk memperoleh lompatan yang lebih tinggi dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan tungkai tolak, posisi tubuh ketika melewati mistar, dan kemampuan melakukan lari awalan yang menunjang terhadap tolakan yang efektif.

Banyak orang seringkali masih rancu dalam membedakan High Jump dengan Pole Vault atau lompat galah. Keduanya memang memiliki kemiripan tapi sebenarnya berbeda. Keduanya memerlukan keahlian untuk bisa melompat setinggi mungkin guna melewati mistar. Yang membedakan adalah lompat galah menggunakan alat bantu berupa tongkat lentur yang panjang.

Secara garis besar definisi lompat tinggi adalah satu dari banyak bentuk olahraga atletik yang mengharuskan pesertanya untuk melakukan lompatan paling tinggi.

Atlet cabang olahraga ini harus melompat setinggi mungkin agar bisa melewati mistar yang dipasang melintang di antara dua palang tinggi.

Para ahli dalam bidang olahraga juga memiliki pengertian tersendiri tentang olahraga high jump ini. Menurut Giri Winarto, High Jump adalah wujud gerakan melompat seraya menaikkan kaki ke depan dan mengangkatnya ke atas sambil menyertakan titik bobot tubuh.

Semua dilakukan dalam kecepatan dan ketinggian maksimum sehingga mampu melakukan pendaratan dalam ketinggian yang sudah ditentukan.

Munasifah dalam makalahnya pun memiliki pendapat yang tidak jauh berbeda dari Giri Warto bahwa high jump merupakan olah raga dengan menggerakkan tubuh dalam lompatan ke atas melalui pengangkatan kaki ke depan dan ke atas sehingga menyebabkan titik bobot tubuh melanting tinggi dan cepat hingga bisa membumi dengan sempurna.

Baca juga : Lompat Jauh [Pengertian,Sejarah,Macam Gaya,Peraturan] Lengkap

Sejarah Lompat Tinggi

Lomba high jump pertama yang pernah terekam terjadi di Skotlandia pada abad ke-19. Pada waktu itu pelompat masih menggunakan gaya gunting yang rumit. Namun beberapa dekade terakhir, mistar dilewati secara diagonal.

Sekitar abad ke-20 pertengahan, teknik lompatan mulai mengalami memodernisasi. Hal ini diawali oleh seorang keturunan Irlandia-Amerika, Michael Sweeney yang juga menjadikan lompatannya tercatat sebagai rekor dunia dengan tinggi 6 kaki 5,625 inci (1,97 m) pada 1895. Setelah Sweeney ada banyak nama lain yang juga mencatatkan rekor sebagai pelompat tinggi dengan gaya modern.

Namun, salah satu aktor penting perubahan ini adalah Dick Fosbury dari Oregon State University, yang membawa lompatan tinggi ke abad berikutnya. Fosbury menambahkan twist baru ke dalam gaya gunting milik Sweeney yang sudah ketinggalan zaman.

Sedangkan sejarah atletik, khususnya lompat tinggi, masuk ke Indonesia tidak lepas dari peran penjajah Belanda. Namun pada waktu itu, yang bisa menikmati jenis olahraga ini hanyalah para bangsawan serta militer saja. Hal ini disebabkan pelajaran olahraga sebagai materi pelajaran jasmani hanya diperkenalkan di sekolah serta lembaga kemiliteran.

Bahkan pada 1917 berdiri sebuah perserikatan yang menangani cabang olahraga atletik yang dinamakan dengan Perserikatan Atletik Hindia Belanda atau dalam bahasa Belanda dikenal dengan nama Nederlands Indisehe Atletiek Unie. Pada masa tersebut perlombaan atletik juga kerap diadakan.

Salah satu atlet pelompat tinggi yang terkenal pada zaman tersebut adalah Harun Alrasyid. Mistar tertinggi yang pernah dilewatinya tercatat 1,80m. Dia juga dikenal sebagai atlet lompat jauh. Lompatan terjauhnya yang pernah dicatat sejarah adalah mendekati 7,00 m.

Gaya Lompat Tinggi

Ada empat gaya dalam lompatan tinggi yang paling populer di antara para atlet, yakni :

  1. Gaya Guling atau Teknik Straddle

Posisi tubuh ketika melakukan gaya ini adalah melintasi mistar dengan berputar dan kemudian berbalik arah lagi. Jadi posisi tubuh ketka melampaui mistar adalah dengan sikap telungkup. Langkah awalan menyamping yang bisa diambil sebagai ancang-ancang tergantung dari tinggi mistar yang ingin dilewati, bisa dari empat hingga sepuluh langkah jaraknya.

  1. Gaya Gunting

Gaya ini juga disebut sebagai gaya Sweeney karena mengambil nama orang yang menciptakannya. Gaya ini bisa diawali dengan cara berlari ke arah mistar dengan menyamping, kemudian melakukan tolakan menggunakan kaki yang terkuat dari atlet tersebut.

Saat badan sudah melambung ke atas, langkah selanjutnya adalah mengayunkan kaki. Jika kaki sudah melewati bar, maka kaki yang tadi digunakan untuk tolakan juga menyusul untuk diayun dalam sikap badan yang diputar ke arah yang sama.

  1. Gaya Guling Sisi atau Western Roll

Posisi kepala ketika melewati mistar biasanya berada lebih rendah dari pinggul. Hal ini lumrah terjadi ketika menggunakan gaya guling sisi. Namun sayangnya, seringkali dianggap tidak sah. Maka dari itu, gaya yang diciptakan oleh G. Horin pada tahun 1912 sangat jarang digunakan oleh atlet lompat tinggi.

  1. Gaya Flop

Gaya yang diciptakan oleh Dick Fosbury ini merupakan pengembangan dari gaya gunting Sweeney. Ketika pertama kali mengenalkan gaya ini dalam lomba atletik di Mexico, Fosbury menjadi juara dan berabad kemudian gaya yang diciptakannya masih menjadi favorit para atlet. Cara melakukan gerakan ini hampir mirip dengan gaya straddle hanya saja dibuat kebalikannya.

Baca Juga : Sepak Takraw [Pengertian, Sejarah, Teknik, Peraturan] LENGKAP

Peraturan Lompat Tinggi

Setiap atlet high jump harus mampu melompat dan melambung melewati mistar tanpa menjatuhkan atau bahkan menyentuh palang. Jika terjatuh maka artinya atlet tersebut tidak memiliki kesempatan untuk mengulang lagi lompatannya.

Setiap pelompat tinggi memiliki kesempatan untuk mengulang lompatannya sebanyak tiga kali, kemudian akan diambil catatan yang tertinggi untuk hasil akhirnya. Pelompat tetap bisa melanjutkan pertandingan walaupun atlet lainnya dinyatakan tidak berhasil dalam lompatan mereka.

Selain gaya dan peraturan ketika melompat, hal lain yang harus diperhatikan ketika melakukan olahraga lompat tinggi adalah luas lapangan serta pelanggaran yang kerap terjadi dalam olahraga ini.

  1. Lapangan Lompat Tinggi

Ada empat bagian yang harus ada dalam lapangan di olahraga lompatan tinggi. Jalur tersebut adalah daerah untuk awalan, tolakan, area peletakan mistar serta tiang dan yang terakhir adalah tempat untuk peletakan matras pendaratan.

Bujur sangkar merupakan bentuk area awalan yang menjadi standar atau berbentuk setengah lingkaran dengan ruang antara tepi titik sentral adalah sejauh lima belas meter. Sedangkan daerah tolakan berada di sekitar muka dan bawah mistar yang ditata hingga sedatar mungkin. Panjang mistar adalah 3,98 hingga 4,02 meter.

Untuk bagian untuk mendarat memiliki lebar tiga meter dan panjang lima meter serta ketebalan enam puluh cm. Sedangkan ketebalan untuk matrasnya berkisar antara sepuluh hingga dua puluh cm.

  1. Pelanggaran Lompat Tinggi

Seorang pelompat tinggi dinyatakan tidak sah dalam melompat ketika menggunakan dua kaki pada saat tumpuan. Lompatan juga dinyatakan gagal apabila badan atlet menyentuh mistar dan atau menjatuhkan palang.

Selain itu, sama seperti pada olahraga lainnya, atlet high jump juga tidak diperkenankan untuk menggunakan zat untuk menambah stamina atau yang dikenal dengan dopping dalam bentuk apapun. Jika ketahuan menggunakannya, maka atlet yang bersangkutan otomatis didiskualifikasi.

Olahraga high jump merupakan olahraga yang menguji ketahanan fisik dan stamina yang prima. Kekuatan kaki ketika melompat serta kelenturan badan saat melengkung melewati mistar adalah kunci keberhasilan ketika melakukan gerakan lompat tinggi.

Terimakasih sudah membaca artikel tentang lompat tinggi. Selengkapnya berkaitan tentang lompat tinggi secara lengkap kunjungi penjasology.web.id

Baca juga tentang resep makanan dan minuman : masakkoey.web.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.