panahan

Panahan

Diposting pada

Pengertian Panahan-Pada kali ini kita akan membahas tentang olahraga panaham yang menjadi andalan indonesia untuk mendulang emas di kancah sea games serta asian games.

Walaupun panahan belum banyak diminati seperti sepakbola maupun bola voli namun cabang olahraga ini sudah bayak di pertandingan di berbaagi level di daerah seperti Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV), Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) serta kejurnas panahan lainnya.

Panahan adalah olahraga dilakukan dengan cara mengarahakan anak panah menggunakan busur panah ke arah bidikan sesuai sasaran yang dituju dengan jarak tertentu.”

Pergerakan anak panah dapat dipengaruhi oleh kondisi angin yang berada di sekitar arah bidikan sehingga seorah pemanah yang sudah mahir akan memperhatikan angin dalam mebantu ketepatan bidikan nya.

Sejarah Panahan

Dari buku-buku melukiskan bahwa orang purbakala telah melakukan panahan yaitu menggunakan busur dan panah untuk berburu dan untuk mempertahankan hidup.

Pada 100.000 tahun lalu terdapat suku Neanderathal telah menggunakan busur dan tanah untuk melakukan perburuan serta pertahanan hidup dari serangan bahaya yang mengancam.

Beberapa ahli purba dalam penelitian nya di Mesir menemukan ada nya tubuh seorang pria prajurit Mesir kuno tewas terkena anak panah menembus tubuhnya terjadi pada sekitar 2100 tahun SM.

Pada sekitar 16000 SM panah dan busur adalah senjata utama yang digunakan untuk berperang.

Terdapat dua pendapat mengenai sejarah panahan ini yang pertama berpendapat bahwa panah dan busur mulai dipakai dalam peradaban manusia sejak “era mesolitik” atau kira-kira antara 5000 – 7000 tahun yang silam, sedang pendapat kedua percaya bahwa panahan lebih awal dari masa itu, yaitu dalam “era paleolitik” antara 10.000 – 15.000 tahun yang lalu.

Induk Organisasi Panahan internasional

Pada tahun 1676 atas kehendak Raja Charles II dari inggris, olahraga panahan mulai dipandang sebagai cabang olahraga. Kemudian berbagai negara menganggap panahan bukan lagi sebagai senjata perang.

Pada tahun 1844 diadakan sebuah perlombaaan panahan secara nasional yang pertama di Inggris dengan nama GNAS (Grand National Archery Society), selain itu pada tahun 1879 Di Chicago,Amerika Serikat diadakan kejuaraan nasional yang pertama panahan

FITA (Federation Internationale de Tir A L’arc) berdiri pada tahun 1931.

Baca juga : Pengertian Lari Gawang , Sejarah Pencak Silat , Sejarah Tenis Meja 

Sejarah panahan Indonesia

Sejarah panahan di Indonesia dimulai dari cerita wayang purwa misalnya, jelas bahwa sejarah panah dan busur di Indonesiapun telah cukup panjang, dan tokoh-tokoh pemanah seperti Arjuna, Sumantri, Ekalaya, Dipati Karno, Srikandi demikian pula Dorna sebagai Coach panahan terkenal dalam cerita Mahabharata.

Pada PON – I tahun 1948 di Solo, PON II/1951 di Jakarta, PON – III/1953 di Medan, PON – IV/1957 di Makasar, panahan hanya memperlombakan Ronde Tradisional, yaitu ronde duduk, dengan hanya satu jarak 30 meter, dengan 48 tambahan 4 anak panah dan dengan sasaran bulatan dengan hanya dibagi tiga bagian saja.

Pada tanggal 12 Juli 1953 di Yogyakarta atas prakarsa Sri Paku Alam VIII membentuk Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI).
Dan Kejuaraan Nasional yang pertama sebagai perlombaan yang terorganisir, baru diselenggarakan para tahun 1959 di Surabaya.

Pada waktu itu Sri Paku Alam VIII selanjutnya menjabat sebagai Ketua Umum Perpani hampir duapuluh empat tahun dari tahun 1953 sampai tahun 1977. Dengan terbentuknya Organisasi Induk Perpani, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menjadi anggota FITA (Federation Internationale de Tir A L’arc).

Indonesia resmi menjadi anggota FITA pada tahun 1959 pada konggresnya di Oslo, Norwegia , sehingga Panahan di Indonesia menjadi maju pesat dengan pada awal kegiatan panahan hanya ada di beberapa kota di pulau Jawa saja. Dan sekarang sudah hampir di setiap penjuru tanah air mulai terdapat klub panahan serta pertandingan panahan.

Pada Olympic Games tahun 1976 di Montreal – Kanada pemanah puteri kita yaitu Leane Suniar berhasil menempati urutan kesembilan dan pada Olympic Games Tahun 1988 di Seoul – Korea Selatan, pemanah team puteri kita berhasil menempati urutan kedua dan pertama kalinya Indonesia mendapat perak di arena yang bertaraf Internasional. Suatu prestasi yang sangat membanggakan.

Teknik Dasar Panahan

1.Standing

-Posisi berdiri selebar bahu dengan badan tegak.
-rileks dan nyaman.
-ada 3 macam posisi berdiri, yaitu open stance, square dan close stance.
-bagi pemula sangat disarankan menggunakan square (sejajar).
-hal ini untuk membentuk tehnik yang baik dan benar terlebih dahulu.

2.Memasang anak panah pada string panah

-Pasang kaitkan nock panah pada string bagian nocking point.

3.Posisi hock 

-Jari yang digunakan untuk menarik string adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.
-posisi string pada jari ini adalah pada ruas pertama. pembagian kekuatan tarikan pada jari telunjuk sebesar 15-20%, jari tengah 60-70% dan jari manis 25-35%.
-nyit-nyit jangan dijepit oleh jari telunjuk maupun jari tengah.
-tetap rileks selama melakukan tarikan.

4.Grip 

-Tumpuan /grip yang nyaman. terbagi menjadi 3 bagian, yaitu grip tinggi, sedang dan rendah.
-masing-masing pemanah bisa menyesuaikan dengan style masing-masing.
-tekanan pada grip terletak pada tapak tangan antara ibu jari dan jari telunjuk.
-handle busur jangan digenggam, selalu gunakan sling untuk melakukan tembakan.

5.Pre-draw 

-Tangan yang memegang busur diluruskan kedepan bersamaan dengan itu siku tangan yang satunya diangkat hingga setinggi telinga.
-tangan kiri (pemegang busur) lurus jangan ditekuk untuk menghindari sabetan string busur dan laju panah agar lurus sesuai dengan bidikan.

6.Draw 

-Lakukan tarikan sepanjang mungkin sesuai dengan panjang lengan.

7. Posisi angker

-Posisi angker string lurus dari hidung, celah bibir atas dan bawah hingga dagu masing-masing.
-bagian atas telunjuk kanan (hock) menyentuh pada bagian dasar rahang kanan.

8.Bidikan

-Bidikkan fisir (alat bidik) ke arah target tembakan. tetap perhatikan line up sebagai patokan tembakan yang terbaik.
-line up bisa menggunakan patokan tepi daun busur bagian atas, tepi handle bagian atas, atau tepi fisir.
-patokan dibuat dengan melihat string pada posisi draw dan siap tembak.

9.Release

-Saat release semua jari-jari hock rileks.
-secara tidak langsung string akan lepas dengan sendirinya.
-badan dan seluruh anggotanya tetap diam hingga panah mengenahi sasaran.

10. Gerak Lanjutan

-Gerakan ini secara otomatis terjadi sesat setelah relesae.
-tapak tangan kanan (jari-jarai hock) bergerak kebelakang sepanjang rahang hingga leher.

Nomor Panahan

Nomor Tradisional

busur terbuat dari kayu utuh. Olaraga yang dilakukan panahan Outdoor. Dilakukan dalam posisi duduk, target menyesuaikan.

Nomor Nasional

busur terbuat dari kayu dan bambu, peraturan lainnya sama dengan nomor Internasional.

Nomor Internasional

busur terbuat dari bahan sintesis.

Selanjutnya dibedakan lagi menurut jenis lapangannya yaitu indoor atau outdoor. Pada nomor internasional dibedakan lagi menurut jenis busurnya yaitu nomor recurve dan nomor compound.

Peraturan Olahraga Panahan

Recurve, Compound dan standar Bow: Untuk jarak jauh menembakkan 6 anak panah, sebnyak 6 seri. Jadi total hasilnya dikalikan 6. Dan untuk jarak 50 dan 30 meter, harus menembakkan anak 3 anak panah dikali 12. Penilaian ini berlaku untuk semua ronde.

Perlengkapan Panahan

gambar perlengkapan panahan
supianpdam.com

1. Arrow ( Anak panah )

Ada 3 jenis arrow yang biasa digunakan dalam olahraga panahan, yakni yang terbuat dari kayu, fiberglass, dan alumunium.
Tiap jenis arrow memiliki karakteristik tersendiri dan menghasilkan penampilan yang berbeda dengan bow yang sama.
Dalam membeli arrow, ukuran shaft dan bow harus dipertimbangkan. Panjang draw dari shooter menentukan yang mana ukuran shaft yang terbaik karena panjang arrow dapat mengubah rusuk dari ukuran shaft tertentu. Jenis- jenis anak panah :

Arrow dari Kayu
Arrow yang paling mudah didapat adalah yang terbuat dari kayu. Namun, arrow ini tidak tahan lama karena dapat diserang rayap, terutama jika disimpan di tempat lembap. Arrow dari kayu biasanya dipakai untuk nomor tradisional dan jemparingan . harga untuk anak panah bambu berkisar dari harga 300 ribu-500 ribu.

Arrow Carbon
Anak panah jenis carbon digunakan dalam nomor FITA recurve dan FITA compound. Harga untuk anak panah jenis ini lebih mahal dari pada anak panah bambu dan anak panah alumunium
Arrow Alumunium

Anak panah jenis ini digunakan untuk nomor nasional dengan busur standart bow.

2. Bow (Busur)

Komponen Busur

a. Handle Section/riser :

merupakan bagian yang berguna sebagai pegangan grip saat memegang busur.

b. Dahan busur ( Limbs) :

adalah sebuah sayap atas pada busur yang berguna menghasilkan kekuatan lecutan pada anak panah saat ditarik oleh pemanah.

c. Tali Busur ( BowString ) :

terdapat bagian-bagian dari tali busur yaitu mata tali (loop) yang dimasukkan pada ujung sayap atas dan bawah , nocking point yang digunakan sebagai tempat anak panah di tali dan balutan tali ( serving ).

d. Alat Pembidik ( visir ) :

Penggunaan alat pembidik ini sangat penting karena dalam pertandingan panahan jarak yang digunakan setiap ronde berbeda-beda setiap jaraknya, maka dari itu setiap pemanah akan selalu mengubah alat pembidik dalam setiap jarak apabila pemanah dalam bertanding lupa dalam mengubah alat tersebut ketika terjadi perpindahan jarak, maka akibatnya fatal dalam perolehan point.

e. Klicker :

Klik anak panah biasanya dipakai oleh pemanah yang sudah menguasai tehnik-tehnik dasar panahan . klicker berfungi sebagai penanda saat anak panah ditari maksimal, setelah aanak panah ditarik maksimal, maka klicker akan berbunyi dan anaak panah harus segera dilepaskan.

f. Sandaran Anak panah ( Arrow rest ) :

Sandaran anak panah berungsi sebagai tempat/ menyandarkan batang anak panah sebelum anak panaah melesat. Tempat arrow rest terletak menempel dibagian handle.

g. Peredam Getaran ( Stabilisator ) :

Peredam getaran yang terbuat dari campuran alumunium ataupun fiber berfungsi meredam getaran, getaran yang terjadi setelah pemanah melesatkan anak panah.

Peredam getaran yang bentuknya panjang disebut dengan long stabilisator, dan peredam getaran yang berbentuk pendek disebut dengan short stabilisator.

3. Aksesoris Pelindung Pemanah

a. Pelindung tangan penarik ( Finger Tab ) :

pelindung tangan penarik berfungsi melindungi tangan khususnya di 3 jari penarik yaitu jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.

Pemanah dalam menarik tali pada saat bertanding dilakukan secara berulang-ulang, sehingga kekuatan daya tahan terutama pada ketiga jari tersebut penting, maka finger tab diperlukan untuk melindungi tangan saat menarik tali busur agar tidak sakit. Bahan untuk finger tab ini terbuat dari kulit.

b. Pelindung lengan (Arm Guard) :

Bahan yang terbuat dari campuran plastik, pelindung lengan dipakai dibagian lengan depan kiri. Pelindung lengan berfungsi melindungi lengan dari gesekan tali ke lengan, sehingga pemanah yang sudah mahir selalu menggunakan alat tersebut, terlebih sebagai pemanah pemula.

c. Kantong Panah (Quiver) :

Kantong panah berfungsi untuk menempatkan anak panah. Anak panah apabila ditempatkan sembarangan tempat akan mudah rusak terutama bulunya.

Bahan yang digunakan ada yang terbuat dari kulit, tetapi ada juga yang terbuat dari campuan plastik. Panjang kantong anak panah yang bagus disesuaikan dengan panjang anak panah yang dimiliki masing-masing anak pemanah.

d. Pelindung dada (Chest Guard) :

berfungsi sebagai peindung dada agar tali saat dilepaskan tidak mengenai dada/kaos yang dipakai seorang pemanah. Jika tali selalu mengenai kaos maka lesatan anak anah tidak akan bisa berjalan dengan baik dan sempurna.

e. Penopang Busur (Ground) :

Ground berfungsi sebagai tempat penopang / meletakkan busur saat latihan maupun bertanding.

Selain itu fungsinya agar posisi busur maupun tali tidak akan berubah-ubah karena sudah diletakkan pada ground. Bagian busur yang diletakkan pada ground yaitu bagian handle.

f. Penarik Anak Panah (Puller) :

Puller berfungsi sebagai penarik anak anah yang menancap di target . karena ada saat anak panah menancap kedalamannya berbeda-beda.

Anak panah yang sangat dalam menancap akan sulit ditarik, apabila tidak menggunakan bantuan puller. Maka dengan menggunakan puller akan mempermudah pemanah dalam mengambil anak panah.

Terimakasih telah membaca artikel tentang  Panahan ini. Semoga bermanfaat bagi kalian semua. Lebih lengkap materi tentang olahraga kunjungi beranda penjasology.web.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.